Keren Mahasiswa Buka Taman Baca di Puncak Gunung Slamet

Sebagian besar anak muda zaman sekarang atau yang biasa dibesut generasi milenial pasti menyukai hobi berpetualang entah ke gunung ataupun ke pantai . Akhirnya berubah menjadi tren, yang mulai digemari banyak kalangan anak remaja. Mendaki gunung sekarang-sekarang ini mulai digandrungi banyak generasi milenial.

Hobi mendaki gunung sekarang ini menjadi tren yang akhinya menimbulkan banyak efek di berbagai bidang kehidupan dan lingkungan. Bagi para pendaki yang bijak, mendaki gunung sebagai wisata petualangan untuk menikmati keindahan alam dan melatih diri untuk mencintai dan melestarikan lingkungan tidak merusak alam ataupun mengotori alam.

Sedangkan, bagi para pendaki yang tidak mempedulikan kelestarian lingkungan dan kebersihan yang hanya mengikuti tren saja. Akhirnya, lingkungan sekitar gunung penuh banyak sampah dan bahkan ada yang mencabut bunga eldewis secara sembarangan yang sudah jeas ada undang-udangnya untuk dilindungi.

Terlepas dari banyaknya ragam pendaki yang ada saat ini, ada salah satu pendaki yang unik yaitu komunitas pendaki yang membuka taman baca di kawasan gunung merapi. Yaitu, Komunitas Bhinneka Tunggal Baca ini ternyata mahasiswa penggiat Literasi jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi (IPI) UIN Jakarta membuka Taman Baca secara gratis bag siapa sajai para pendaki di Gunung Slamet.

Tujuan di bukanya taman baca di puncak gunung ini untuk menyuarakan kegiatan membaca dan memberikan pandangan baru pada masyarakat bahwa mendaki gunung tidak hanya tentang alam saja, tetapi juga bisa digunakan sebagai sebuah inovasi dalam literasi, karna berbagi ilmu dapat dilakukan dimana saja dan kapansaja selagi ada kemauan untuk meningkatkan literasi informasi.

Oleh karena itu dengan adanya gerakan penggiat literasi yang dilakukan oleh mahasiswa Ilmu Perpustakaan ini sangat bermanfaat. Meningkatkan minat baca di kalangan pendaki gunung yang tidak pernah membaca saat mendaki gunung.

Sumber : http://fah.uinjkt.ac.id/taman/