Pembelajaran Berbasis Riset

Sekarang ini tuntutan terhadap proses pembelajaran yang berkualitas semakin tinggi seiring dengan perkembangan zaman. Proses pembelajaran diharapkan mampu menyiapkan generasi bangsa untuk menghadapi tantangan dan kompetensi yang dibutuhkan di masa depan. Proses pembelajaran seperti inilah yang menjadi dasar dalam kerangka pembelajaran dalam dunia pendidikan. Faktor lain yang menyebabkan betapa pentingnya pendidikan yang sesungguhnya adalah maraknya fenomena negatif yang menggejala di masyarakat. Selain itu adanya persepsi masyarakat yang menganggap bahwa pembelajaran sekadar mengoptimalkan tantangan baru dunia pendidikan.

Menyadari hal ini, LPM UIN Jakarta kembali menggelar workshop pembelajaran berbasis riset, yang bertempat di Syahida Inn, yang dilaksanakan pada tanggal 16-17 November 2017. Menyikapi adanya  perkembangan zaman yang begitu cepat dan harus diambilnya langkah antisipasi terhadap apa yang akan terjadi di masa depan, dosen di perguruan tinggi sebagai agensi utama dalam pembelajaran harus sangat inovatif dalam menjalankan proses pembelajaran.

Workshop pembelaran berbasis riset yang dilaksanakan selama 2 hari itu, sangat memberikan pesan penting kepada para dosen UIN Jakarta bahwa dalam setiap pembelajaran yang dilakukannya harus senantiasa berdasarkan penemuan dan penelitian terbaru dalam bidang ilmu masing-masing.

Riset (penelitian) dalam cabang ilmu pengetahuan merupakan konsep yang tepat untuk diterapkan dalam pembelajaran sebagai proses penyelidikan atau pencarian yang saksama untuk memperoleh fakta baru. Dengan penerapan pendekatan pembelajaran berbasis riset diharapkan karakter yang terbentuk dalam diri peserta didik adalah jiwa seorang ilmuwan. Sikap tersebut ditandai dengan adanya sikap rasa ingin tahu yang tinggi, mampu menyelesaikan setiap permasalahan, dengan sikap berpikir secara objektif dan memiliki dasar pemikiran yang kuat.

Proses pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran berbasis riset adalah pembelajaran yang menuntut peserta didik untuk mampu menemukan,mengeksplorasi/mengembangkan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi, dan kemudian menguji kebenarannya. Adapun interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan pendidik adalah interaksi yang bersifat aktif. Pendidik berperan sebagai fasilitator, dan mediator dalam rangka membawa peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.

Oleh karena itu, proses pembelajaran yang dilaksanakan dalam pendidikan diharapkan mampu mencetak lulusan-lulusan yang memiliki karakter mulia, keterampilan-keterampilan yang relevan, dan pengetahuan-pengetahuan yang terkait. Oleh karena itu proses pembelajaran yang diharapkan mampu melibatkan keaktifan siswa secara maksimal baik dengan pendekatan teacher centered learning maupun student centered learning. Kuncinya adalah bagaimana proses kita dalam pembelajaran yang diberikan lebih bersifat kontekstual dan adanya kesesuaian antara materi dan sistem penilaian yang dilaksanakan.

Sumber : http://lpm.uinjkt.ac.id/975-2/